Terbaru

Minggu, 15 September 2019

Materi Sumberdaya Alam Tambang di Indonesia

A.    Potensi Sumber Daya alam Tambang



1.          Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk
keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah di kembangkan sumber
energy alternative misalnya bioenergy dari beberapa jenis tumbuhan dan sumberdaya
energy lainnya seperti matahari, angina dan gelombang. Namun produksi energy dari
sumber energy alternative masih terbatas jumlahnya.

Negara-negara produsen minyak terbesar, yang bila dikombinasikan memproduksi hampir
45% dari total produksi minyak mentah dunia, adalah Amerika Serikat (AS), Arab Saudi,
Russia, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Produsen Minyak Bumi Terbesar pada Tahun 2015:
  1. Amerika Serikat  12,704,000 bpd
  2. Saudi Arabia  12,014,000 bpd
  3. Russia  10,980,000 bpd
  4. Kanada   4,385,000 bpd
  5. China   4,309,000 bpd
24. Indonesia    825,000 bpd
bpd = barrels per day 
Sumber: BP Statistical Review of World Energy 2016 
Meskipun saat ini banyak negara yang mendalami potensi energi terbarukan, pentingnya - dan ketergantungan pada - minyak di dunia tidak bisa dipungkiri, ataupun diabaikan. Bahan bakar fosil akan tetap menjadi sumber energi paling penting, dengan minyak berkontribusi 33%, batubara 28% dan gas alam 23% dari total sumber energi (IMF: April 2011). Sumber energi terbarukan hanya berkontribusi sedikit pada total suplai energi primer dunia (energi primer termasuk bahan bakar fosil - minyak, batubara dan gas alam -, energi nuklir dan energi terbarukan - geotermal, tenaga air, sinar matahari dan angin).
Peningkatan permintaan untuk minyak mentah dikombinasikan dengan kekuatiran mengenai ketersediaannya menyebabkan harga minyak mencapai rekor tinggi dalam sejarah pada tahun 2000an. Meskipun tren yang meningkat ini diganggu sementara oleh krisis finansial global 2008-2009, permintaan minyak dunia meningkat secara signifikan setelah 2009 (dan karenanya harganya naik sejalan dengan itu), sebagian besar disebabkan karena level konsumsi minyak mentah yang meningkat di negara-negara berkembang yang menunjukkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang subur. RRT berkontribusi untuk sebagian besar dari konsumsi energi dunia dan karenanya mempengaruhi harga pasar dunia untuk sumber energi primer.
Kendati begitu, sejak pertengahan 2014, harga minyak dunia mulai menurun tajam karena lambatnya aktivitas perekonomian dunia (terutama karena pertumbuhan ekonomi yang jatuh di RRT saat pemerintahannya berusaha mengalihkan perekonomiannya dari berorientasi ekspor kepada berorientasi konsumsi) dan peningkatan produksi shale oil AS, sementara Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) memutuskan untuk tidak mengurangi tingkat produksi. Pada bulan Februari 2016 harga minyak sentuh titik terendah selama 13 tahun. Namun, setelahnya mulai pulih.

MINYAK MENTAH DI INDONESIA
Produksi Minyak yang Menurun dan Konsumsi Minyak yang Meningkat di Indonesia
Sejak tahun 1990an produksi minyak mentah Indonesia telah mengalami tren penurunan yang berkelanjutan karena kurangnya eksplorasi dan investasi di sektor ini. Di beberapa tahun terakhir sektor minyak dan gas negara ini sebenarnya menghambat pertumbuhan PDB. Target-target produksi minyak, ditetapkan oleh Pemerintah setiap awal tahun, tidak tercapai untuk beberapa tahun berturut-turut karena kebanyakan produksi minyak berasal dari ladang-ladang minyak yang sudah menua. Saat ini, Indonesia memiliki kapasitas penyulingan minyak yang kira-kira sama dengan satu dekade lalu, mengindikasikan bahwa ada keterbatasan perkembangan dalam produksi minyak, yang menyebabkan kebutuhan saat ini untuk mengimpor minyak demi memenuhi permintaan domestik.
Produksi Minyak Bumi Indonesia¹:
 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
BP Global
  996  9721,003  9901,003   942  918  882  852  825
SKKMigas1,006  954  977  949  945  900  860  826  794  786
¹ dalam ribuan barrels per day (bpd)

Sumber: BP Statistical Review of World Energy 2016 and SKKMigas

2.          Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain.
Batubara sumber energi terpenting untuk pembangkitan listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok untuk produksi baja dan semen. Namun demikian, batubara juga memiliki karakter negatif yaitu disebut sebagai sumber energi yang paling banyak menimbulkan polusi akibat tingginya kandungan karbon. Sumber energi penting lain, seperti gas alam, memiliki tingkat polusi yang lebih sedikit namun lebih rentan terhadap fluktuasi harga di pasar dunia. Dengan demikian, semakin banyak industri di dunia yang mulai mengalihkan fokus energi mereka ke batubara.
Dengan tingkat produksi saat ini (dan apabila cadangan baru tidak ditemukan), cadangan batubara global diperkirakan habis sekitar 112 tahun ke depan. Cadangan batubara terbesar ditemukan di Amerika Serikat, Russia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan India
Produsen Batubara Terbesar pada Tahun 2016¹
Negara    Volume Produksi
(setara juta ton minyak)
China            1685.7
Amerika Serikat             364.8
Australia             299.3
India             288.5
Indonesia             255.7
Russia             192.8
Afrika Selatan             142.4
¹ bahan bakar padat komersil sebagai contoh batubara bituminous coal, anthracite (batubara keras), batubara lignite and muda (sub-bituminous)

Sumber: BPStatistical Review of World Energy 2017

BATUBARA DI INDONESIA

Produksi & Ekspor Batubara Indonesia
Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia menjadi eksportir terdepan batubara thermal. Porsi signifikan dari batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100 dan 6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) yang sebagian besar permintaannya berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis kira-kira dalam 83 tahun mendatang apabila tingkat produksi saat ini diteruskan.

Berkaitan dengan cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-9 dengan sekitar 2.2 persen dari total cadangan batubara global terbukti berdasarkan BP Statistical Review of World Energy. Sekitar 60 persen dari cadangan batubara total Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang lebih murah (sub-bituminous) yang memiliki kandungan kurang dari 6100 cal/gram.
Ada banyak kantung cadangan batubara yang kecil terdapat di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah dengan cadangan batubara terbesar di Indonesia adalah:

1. Sumatra Selatan
2. Kalimantan Selatan
3. Kalimantan Timur  Industri batubara Indonesia terbagi dengan hanya sedikit produsen besar dan banyak pelaku skala kecil yang memiliki tambang batubara dan konsesi tambang batubara (terutama di Sumatra dan Kalimantan).
Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali untuk investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor dan penjualan batubara dalam negeri. Namun penjualan domestik agak tidak signifikan karena konsumsi batubara dalam negeri relatif sedikit di Indonesia. Toh dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan penjualan batubara domestik yang pesat karena pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap program energi ambisiusnya (menyiratkan pembangunan berbagai pembangkit listrik, yang sebagian besar menggunakan batubara sebagai sumber energi karena Indonesia memiliki cukup banyak cadangan batubara). Selain itu, beberapa perusahaan pertambangan besar di Indonesia (misalnya penambang batubara Adaro Energy) telah berekspansi ke sektor energi karena harga komoditas yang rendah membuatnya tidak menarik untuk tetap fokus pada ekspor batubara, sehingga menjadi perusahaan energi terintegrasi yang mengkonsumsi batubara mereka sendiri.
Ekspor batubara Indonesia berkisar antara 70 sampai 80 persen dari total produksi batubara, sisanya dijual di pasar domestik.
Produksi, Ekspor, Konsumsi & Harga Batubara:
201420152016201720182019
Produksi(dalam juta ton) 458 461 456 461 425¹ 400¹
Ekspor(dalam juta ton)
 382 375 365 364 311¹ 160¹
Domestik
(dalam juta ton)
  76  86  91  97 114¹ 240¹
Harga (HBA)(USD/ton) 72.6 60.1 61.8 n.a. n.a. n.a.
¹ proyeksi
2007200820092010201120122013
Produksi(dalam juta ton) 217 240 254 275 353 412 474
Ekspor(dalam juta ton)
 163 191 198 210 287 345 402
Domestik
(dalam juta ton)
  61  49  56  65  66  67  72
Harga (HBA)(USD/ton)  n.a  n.a 70.7 91.7118.4 95.5 82.9
Sumber: Indonesian Coal Mining Association (APBI) & Ministry of Energy and Mineral Resources

3.          Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan matulergi.
Barang tambang ini memiliki manfaat yang sangat luas di kehidupan sehari-hari. Sebagai bahan utama pembuatan Alumunium, kita cukup diuntungkan dengan banyaknya daerah penghasil bauksit di indonesia.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, maka kebutuhan bauksit dalam negeri bisa tercukupi. Beberapa perusahaan yang mengolah bahan alam tersebut bahkan mengekspor hasil produksinya ke luar negeri. Meskipun jumlahnya saat ini masih mencukupi, tetap harus dilakukan pelestarian supaya lahan penambangan tidak mengalami kerusakan.

4 Daerah Penghasil Bauksit Terbesar di Indonesia

Bauksit sangat mudah ditemukan di negara tropis seperti Indonesia. Lokasinya berada di dataran rendah serta tidak dalam. Bahan alam ini berasal dari proses pelapukan yang sebagian besar terjadi di hutan tropis.
Bila penambangan dilakukan secara berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan ekosistem hutan. Sebab itulah pemanfaatan barang tambang tersebut harus dibatasi. Adapun 4 daerah penghasil bauksit di indonesia antara lain:

1. Riau
Daerah Riau terkenal sebagai lokasi penambangan terbaik yang salah satu hasilnya adalah bauksit atau yang lebih dikenal dengan nama bijih alumunium. Bahan alam ini banyak ditemukan di Pulau Bintan dan Pulau Bulan. Lokasi tersebut merupakan daerah penghasil bauksit di indonesia terbesar saat ini dan produksinya sudah mencapai pasaran internasional.

2. Sumatera Utara
Lokasi penambangan berada di kota Pinang. Cara menemukan Bauksit dengan melakukan babat alas lalu penggalian. Jika sudah dipastikan daerah tersebut mengandung bijih alumunium, maka langkah selanjutnya adalah dilakukan pencucian. Pemanfaatan daerah penghasil bauksit di indonesia akan diolah menjadi bahan utama pembuatan kaleng, panci, dan perkakas rumah tangga lainnya.

3. Bangka Belitung
Bangka Belitung juga memiliki lokasi penggalian bauksit yang cukup luas yaitu terletak di Sigembir. Ada 4 cara yang biasa dilakukan untuk mengolah bahan tambang ini yaitu dengan teknik asam, basa, sintering, dan elektrolisa. Pemecahan bauksit selanjutnya akan dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan alumunium. Jika sudah menjadi barang setengah jadi, proses pengubahan menjadi barang jadi akan lebih cepat.

4. Kalimantan Barat
Daerah penghasil bauksit di indonesia yang berlokasi di provinsi ini berada di daerah Munggu Besar, Sandai, Balai Berkuah, Mebukung, dan Pantus. Bijih alumunium ini memiliki nilai ekonomi yang besar. Tidak semua daerah memiliki potensi barang tambang tersebut. Tempatnya juga spesifik berlokasi di negara yang dilalui garis katulistiwa dan iklim tropis.

Pemanfaatan bauksit tidak hanya sebagai bahan baku pembuatan alat rumah tangga saja, melainkan juga dalam bidang industri. Atap pabrik diproduksi dengan menggunakan bijih alumunium ini. Sifatnya yang kuat dan padat menjadikan tambang ini juga cocok dijadikan bahan utama pembuatan badan pesawat terbang.

Beberapa jenis keramik juga dihasilkan dari pengolahan bauksit. Perabot rumah tangga yang diproduksi memiliki kualitas tinggi dan berfungsi sebagai penghantar panas yang bagus.

Setelah proses penambangan, selanjutnya bauksit akan dicairkan agar mudah dibentuk menjadi barang jadi atau setengah jadi. Karakteristiknya yang mampu menyalurkan panas, dimanfaatkan untuk membuat beberapa barang rumah tangga terutama perabot dapur. Karena barang tambang ini sangat mudah ditemukan, pemerintah harus mengatur eksplorasi bauksit supaya jumlahnya tidak punah.

4.  Pasir Besi
Pasir besi adalah endapan pasir yang mengandung partikel besi (magnetit) yang terdapat di sepanjang pantai (Bates and Jackson, 1980), terbentuk karena proses penghancuran oleh cuaca, air permukaan, dan gelombang terhadap batuan asal yang mengandung mineral besi seperti magnetit, ilmenit, dan oksida besi, kemudian terakumulasi serta tercuci oleh gelombang air laut.
Pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Secara umum banyak dipakai dalam industri diantaranya sebagai bahan baku pabrik baja, dan bahan magnet dengan mengambil bijih besinya, pabrik keramik, pabrik semen dan bahan refractory dengan mengambil silikatnya (Austin, 1985).
Meskipun pada beberapa tahun terakhir ini pasir besi intensif diusahakan, akan tetapi masih ada peluang untuk menemukan potensi baru. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi penambangan dan pengolahan, serta peningkatan kebutuhan, maka pasir besi kadar relatif rendah yang pada masa lalu tidak diusahakan karena belum mempunyai nilai ekonomi, akan berpeluang untuk diusahakan pada masa yang akan datang.

5.          Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Emas, logam yang paling lunak atau mudah dibentuk, dipandang sebagai logam berharga karena tekstur, kepadatan dan titik cairnya yang tinggi. Nilai dari karekteristiknya membuat emas menjadi alat yang menguntungkan untuk digunakan dalam kebijakan-kebijakan moneter sampai dengan saat ini. Sekitar 60% produksi emas digunakan untuk perhiasan, 40% untuk investasi (contohnya cadangan bank sentral sebagai jaminan melawan inflasi atau resesi), dan 10% untuk industri. Kemampuan emas yang luar biasa sebagai penghantar panas dan listrik adalah alasan mengapa emas digunakan dalam peralatan-peralatan industri, keramik, dan alat-alat elektronik.
Perusahaan-perusahaan emas aktif di seluruh benua di dunia. Distribusi tempat produksi yang luas secara geografis menyebabkan gangguan di satu wilayah karena masalah politik ataupun sosial kecil kemungkinannya dapat menyebabkan dampak besar dalam suplai emas global. Selain dari produksi global melalui pertambangan, daur ulang emas (yang berkontribusi untuk sekitar sepertiga dari total suplai saat ini) menambahkan jumlah produksi. Sebagai tambahan, bank-bank sentral juga dapat mempengaruhi sisi suplai ketika mereka menjual sebagian dari cadangan emas mereka. Penting untuk dicatat bahwa setelah dua dekade menjadi para penjual netto, kini bank-bank sentral telah secara efektif menjadi pembeli netto dari emas, mengakibatkan penurunan signifikan di sisi suplai dan bersamaan dengan itu secara simultan peningkatan permintaan.
Negara Produsen Terbesar Emas pada Tahun 2014 (perkiraan):
 1. Cina    465.7
 2. Rusia    272.0
 3. Australia    269.7
 4. Amerika Serikat    200.4
 5. Peru    169.3
 6. Afrika Selatan    164.5
 7. Kanada    153.1
 8. Meksiko    115.7
 9. Indonesia    109.9
10. Ghana    106.1
dalam ton emas
Sumber: GFMS

EMAS DI INDONESIA

Produksi Emas di Indonesia
Saat ini, Indonesia memproduksi sekitar 4% dari produksi emas global, setengahnya berasal dari pertambangan raksasa Grasberg, tambang emas terbesar di dunia, di wilayah barat Pulau Papua. Tambang ini, yang diyakini memiliki cadangan emas terbesar di dunia (67,4 juta ons), dimiliki secara mayoritas oleh perusahaan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc yang bermarkas di Amerika Serikat (AS) dan menjadikan perusahaan ini pembayar pajak terbesar kepada Pemerintahan Indonesia. Namun, banyak ketegangan mengelilingi aktivitas-aktivitas di pertambangan ini. Serangkaian serangan kekerasan (termasuk pembunuhan, perampokan dan sabotase) telah terjadi sejak era Reformasi. Dua alasan di balik situasi ini adalah perjuangan yang berkelanjutan untuk kemerdekaan Papua oleh Gerakan Papua Merdeka, dan rasa ketidaksukaan dari masyarakat Papua (dan orang-orang Indonesia lainnya) terhadap sebuah perusahaan asing yang berhasil mendapatkan keuntungan yang tidak proposional dari sumberdaya alam negara ini. Berlokasi di sebuah provinsi dengan salah satu tingkat kemiskinan relatif tertinggi di negara ini, membuat isu ini menjadi lebih sensitif. Masalah-masalah terkait yang telah disebutkan telah menganggu tingkat produksi secara sementara di masa lalu dan ganggungan - kemungkinan - akan terjadi lagi di masa mendatang karena alasan-alasan di baliknya tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pendek atau menengah.
Produksi emas Indonesia telah menjadi agak tidak stabil selama satu dekade yang lalu:

Produksi emas Indonesia:
 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 20132014F
Produksi   93  143   85  118   64  104  104   76   75   59   87
dalam ton emas



Sumber: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Pertambangan-pertambangan emas terbesar Indonesia terletak di:
1. Papua
2. Sumbawa
3. Kalimantan Timur
4. Kalimantan Tengah

6.          Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain. Indonesia sebagai Daerah Penghasil Timah yang Melimpah
Pertambangan yang sering Anda dengar biasanya adalah minyak bumi, batu bara, emas dan perak namun masih ada satu jenis tambang lagi yang tak kalah bernilai yaitu timah. Tidak seperti sumber daya alam lainnya, daerah penghasil timah di Indonesia hanya terdapat di beberapa pulau saja. Salah satu pulau yang paling terkenal sebagai penghasil timah terbesar di Indonesia adalah Bangka Belitung.



Kekayaan sumber daya alam timah yang melimpah menyebabkan Indonesia menjadi negara kedua sebagai eksportir timah terbesar di dunia. Jumlah timah yang tercatat rutin diekspor oleh Indonesia mencapai 100.000 ton dan semakin bertambah setiap tahunnya.

Daerah Penghasil Timah di Indonesia yang Paling Banyak Berada di Luar Jawa
Sejauh ini di Indonesia timah banyak ditemukan di wilayah bagian barat namun bukan di pulau Jawa melainkan di pulau Sumatera. Berikut ini adalah daftar daerah mana saja yang menjadi pusat penghasil timah terbesar yang ada di Indonesia.

1. Pulau Belitung
Daerah penghasil timah di Indonesia yang paling banyak adalah di pulau Bangka Belitung tepatnya di daerah Manggar. Bahkan pulau Bangka Belitung ini sudah diakui dunia sebagai pulau penghasil timah terbanyak setelah China.
Adapun faktor lain yang menyebabkan Bangka Belitung mampu menghasilkan timah yang sangat banyak adalah karena pulau tersebut kaya juga akan bebatuan yang memiliki sifat asam. Bangka Belitung mampu menghasilkan timah mencapai 100.000 ton dan jumlah tersebut akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

2. Bakinang
Setelah Bangka Belitung, kini daerah dengan penghasil sumber daya alam timah terbesar dan terbanyak adalah di daerah Bakinang tepatnya di Riau pulau Singkep. Jika Belitung adalah daerah terbesar yang sudah diakui dunia sebagai daerah penghasil timah, maka Bakinang adalah daerah penambangan timah tertua di Indonesia. Selama catatan sejarah, penambangan timah di Bakinang ini sudah terjadi selama dua abad yakni sejak tahun 1812 sampai dengan tahun 1992

 3. Sungai Liat
Daerah penghasil timah di Indonesia selanjutnya terletak di bagian pulau Sumatera yaitu pulau Bangka. Lebih spesifiknya lagi adalah terletak di wilayah Sungai Liat, hasil timah dari daerah ini banyak ditemukan dalam kandungan pasir. Hal tersebut menjadi keunikan tersendiri dibandingkan daerah-daerah penghasil timah lainnya.

 4. Dabo
Masih di pulau Singkep ternyata ada daerah lain yang menjadi pusat penghasil timah terbesar di Indonesia yaitu daerah Dabo. Di daerah Dabo ini luas area tambang timah yang tersedia sekitar 45.000 ha dengan kegiatan penambangan sudah dilakukan kurang lebih 180 tahun lamanya.

5. Muntok
Muntok yang terletak di kabupaten Bangka bagian barat juga menjadi salah satu daerah penghasil timah di Indonesia.  sama seperti daerah Bangka lainnya, jumlah timah di pulau ini sangat melimpah sehingga setiap sudut daerahnya selalu dijadikan tambang timah termasuk daerah Muntok.

Berdasarkan daftar daerah penghasil timah di Indonesia yang sudah dijabarkan, tidak ada satu daerahpun yang terindikasi terdapat di pulau Jawa. hal tersebut dikarenakan setiap pulau di Indonesia memiliki potensinya masing-masing, seperti halnya pulau Sumatera yang kaya akan timah.

7.          Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain.
Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah, khususnya sumberdaya mineral dan batubara. Pada kesempatan kali ini Geologinesia akan memberikan daftar nama-nama daerah penghasil tembaga di Indonesia, melingkupi nama Kecamatan, Kabupaten, serta Provinsi.
Perlu diketahui bahwa daftar ini diperoleh dari data pemerintah terkait bidang energi dan sumberdaya mineral (ESDM) maupun berdasarkan data yang dikeluarkan oleh badan pusat statistik Indonesia (BPS).


Daftar daerah penghasil tembaga ini meliputi keberadaan tembaga baik itu yang telah atau sementara dalam tahapan inventarisasi (eksplorasi) maupun telah masuk dalam tahapan produksi (tambang). Berikut adalah daftar nama-nama daerah penghasil tembaga di Indonesia:
·       Kotanopang, Mandailing Natal, Sumatera Utara.
·       Siempat Nempu Hilir Dan Tanah Pinem, Dairi, Sumatera Utara.
·       Silungkang, Lunto, Sumatera Barat.
·       Tasikmalaya, Jawa Barat.
·       Tulakan, Pacitan, Jawa Timur.
·       Sekongkang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
·       Sanaman Mantikei, Katingan, Kalimantan Tengah.
·       Donggala, Sulawesi Tengah.
·       Baolan, Toli Toli, Sulawesi Tengah.
·       Bone, Sulawesi Selatan.
·       Kuala Kencana-Tembagapura, Mimika, Papua
  
8.          Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam
Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi sumberdaya alamnya yang melimpah, khususnya sebagai penghasil sumberdaya mineral dan batubara.
Daftar nama-nama daerah penghasil NIKEL di Indonesia, melingkupi nama Kecamatan, Kabupaten, serta Provinsi.


Sebagai referensi, daftar daerah penghasil NIKEL ini diperoleh dari database pemerintah terkait bidang Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) maupun berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Pemerintah Indonesia (BPS).
Daftar daerah penghasil NIKEL disajikan meliputi keberadaan NIKEL baik itu yang telah atau sementara dalam tahapan inventarisasi (eksplorasi) maupun telah masuk dalam tahapan produksi (tambang).
Berikut adalah daftar nama-nama daerah penghasil NIKEL di Indonesia tersebut:
·       Bahadopi, Morowali, Sulawesi Tengah.
·       Petasia Timur, Morowali, Sulawesi Tengah.
·       Petasia, Morowali, Sulawesi Tengah.
·       Menui Kepulauan, Morowali, Sulawesi Tengah.
·       Bungku Selatan, Morowali, Sulawesi Tengah.
·       Bungku Pesisir, Morowali, Sulawesi Tengah.
·       Bungku Timur, Morowali, Sulawesi Tengah.
·       Sindue, Donggala, Sulawesi Tengah.
·       Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
·       Banggai, Sulawesi Tengah.
·       Nuha, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
·       Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
·       Pomala, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
·       Talaga Raya, Buton, Sulawesi Tenggara.
·       Latambaga, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
·       Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
·       Seram Barat, Seram Bagian Barat, Maluku.
·       Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara.
·       Weda Tengah, Halmahera Tengah, Maluku Utara.
·       Wasile, Halmahera Timur, Maluku Utara.
·       Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat.

9.          Aspal
Daerah Penghasil Aspal di Indonesia - Pembangunan infrastruktur terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia agar terjadi pemerataan Ekonomi. Salah satu fasilitas umum yang kini sedang dikebut pembuatannya adalah jalan raya. Daerah penghasil aspal di Indonesia yang cukup banyak, membuat negara ini bisa mendapatkan bahan baku yang mudah. Meskipun saat ini beberapa proyek sudah menggunakan beton, tetap saja campuran aspal diperlukan sebagai bahan pelapis agar kuat dan tahan lama.



2 Daerah Penghasil Aspal Terbesar di Indonesia
Daerah penghasil aspal di Indonesia terbesar berada di pulau Sulawesi dan Jawa. Tingginya kebutuhan akan bahan tambang ini menjadikan pemerintah harus dapat menghemat penggunaan dengan tepat supaya jumlahnya tercukupi.
Aspal adalah salah satu komoditas yang didapatkan dari pengolahan material bumi. Jumlahnya dapat berkurang jika eksploitasi dilakukan secara berlebihan. Sebab itulah pemerintah tidak dapat memberikan ijin sembarangan bagi perusahaan yang ingin mengolah jenis tambang tersebut. Adapun 4 daerah penghasil aspal di Indonesia antara lain:

1. Jawa Timur
Kandungan Aspal di Indonesia memang tidak begitu banyak. Namun, ada beberapa provinsi yang sangat potensial untuk mengembangkan usaha pertambangan ini, salah satunya adalah Jawa Timur lebih tepatnya di daerah Wonokromo. Meskipun jumlahnya tidak besar, tetapi jenis tambang yang dihasilkan sangat berkualitas tinggi. Daerah penghasil aspal di Indonesia ini produksinya bisa mencukupi semua kebutuhan dalam negeri.

2. Sulawesi Tenggara
Aspal yang dihasilkan di Buton, Sulawesi Tenggara memiliki kualitas yang bagus. Pendapatan yang diperoleh dari penambangan bahan ini hingga mencapai trilyunan rupiah. Meskipun sebagai daerah penghasil Aspal terbesar, namun kondisi wilayahnya sangat mengenaskan. Jalan menuju lokasi sangat jelek dan tidak pernah mendapatkan perbaikan. Perekonomian haruslah merata supaya masyarakat dari semua lapisan dapat merasakan hasilnya. Beberapa perusahaan yang beroperasi di Buton adalah Putindo Bintech, Karya Megah Buton, Sarana Karya.

Kedua daerah penghasil aspal di Indonesia tersebut harus diberdayakan dengan baik agar jumlah tambang tidak cepat habis. Berdasarkan jenisnya, aspal dibedakan menjadi dua yaitu alami dan buatan. Aspal alam terbentuk secara natural dan kini sudah mulai berkurang karena eksploitasi yang berlebihan.
  
10.      Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya.
Kebutuhan barang tambang mangan dewasa ini meningkat seiring dengan peningkatan teknologi dan kebutuhan akan mangan. Mangan yang merupakan logam yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti campuran logam untuk menghasilkan baja, campuran logam untuk kebutuhan baterai, dan untuk berbagai kebutuhan logam lainnya.
Mangan merupakan salah satu dari 12 unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Mineral mangan yang diketahui ada sekitar 300 jenis. Namun yang sering dijumpai dalam cebakan bijih komersial ada 13 jenis. Pirolusit dan psilcmelan merupakan mineral yang umum menjadi cebakan utama bijih mangan.
Di Indonesia, cadangan mangan cukup besar namun tersebar di banyak lokasi, yang secara individu umumnya berbentuk kantong atau lensa berukuran kecil dengan kadar yang bervariasi. Cadangan mangan yang telah diketahui sekitar 5,35 juta ton, sedangkan cadangan yang sedang ditambang berjumlah 4,90 juta ton saat ini, terdapat empat usaha pertambangan mangan yang telah berproduksi. Salah satu diantaranya merupakan tambang mangan tertua yaitu PD Kerta Pertambangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat, sedang tiga perusahaan lainnya adalah swasta nasional.
Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun non-metalurgi. Untuk tujuan non-metalurgi, mangan digunakan untuk produksi baterai, kimia, keramik dan gelas, glasir dan frit, pertanian, proses produksi uranium, dan lainnya. Di Indonesia, industri hilir pemakai mangan adalah industri baterai, keramik dan porselein, industri logam, dan industi korek api.
  
Sumber :
1.     Buku Kemendikbud. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII. Jakarta
https://www.geologinesia.com

Dowload Materi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar